Masih Soal Sedekah Putih Sandiaga Uno, Perlukah Susu Tambahan?

Masih Soal Sedekah Putih Sandiaga Uno, Perlukah Susu Tambahan?

Rosmha Widiyani - detikHealth
Senin, 18 Mar 2019 14:00 WIB
Masih Soal Sedekah Putih Sandiaga Uno, Perlukah Susu Tambahan?
Sandiaga Uno singgung sedekah putih dalam debat cawapres (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta - Program Sedekah Putih yang dilontarkan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno menimbulkan pro dan kontra. Putih yang melambangkan susu dianggap mampu mengatasi masalah pemenuhan gizi. Namun susu tambahan seharusnya tidak menggantikan peran Air Susu Ibu (ASI).

Menurut dokter spesialis anak dan konsultan laktasi dr Wiyarni Pambudi SpA, IBCLC, anak sebetulnya tidak perlu susu tambahan. Namun anak harus mendapat asupan ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang sesuai kebutuhannya (adequate). ASI sebaiknya diberikan hingga anak berusia 2 tahun, dengan sebelumnya mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan.

"Badan kesehatan dunia WHO menyatakan, anak berusia lebih dari 1 tahun tidak perlu susu pertumbuhan asal mendapat ASI dan MP ASI yang cukup. Di sini sangat penting edukasi bagi orangtua untuk mengetahu jenis dan jumlah asupan yang cukup. Edukasi tentunya harus dari sumber yang kompeten dan bisa dipercaya," kata dr Wiyarni pada detikHealth, Senin (18/3/2019).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sedangkan untuk anak berusia kurang dari 1 tahun, pemberian susu tambahan harus melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah konseling untuk mengetahui kondisi anak, serta mencari jalan keluar bila masih memungkinkan konsumsi ASI. Selanjutnya bisa dipilih susu formula yang bisa memenuhi kebutuhan gizi anak layaknya ASI dan MP ASI.

Secara umum, cakupan ASI di Indonesia sudah makin baik. Menurut dr Wiyarni, dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 ada kenaikan cakupan ASI hingga 2 kali lipas dibandung 10-15 tahun sebelumnya. Sebanyak 52 persen bayi mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan. Hal ini menandakan kesadaran pemberian ASI yang makin baik, seiring mudahnya mendapat konseling ASI dan mencari fasilitas kesehatan yang menyediakan rawat gabung ibu dan anak.

(up/up)

Berita Terkait