Ditemui detikHealth, Ketua Program Studi Doktor Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr Rina Agustina, MSc, PhD pun membagikan beberapa tips menurunkan angka stunting di Indonesia. Ia mengatakan bahwa kuncinya ada di komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat.
"Banyak sekali yang bisa dilakukan, mulai dari suplementasi, gerakan 1.000 HPK (hari pertama kehidupan), scaling up nutrition itu semua harus dilakukan secara kuat," ujarnya di Gedung Ali Wardhana LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rina menyebutkan program promotif preventif di Indonesia masih sangat kurang, padahal program tersebutlah yang bisa menjadi kunci pencegahan berbagai macam penyakit.
"Promotif preventif hanya 6 persen dananya dari 100 persen. Harusnya sampai 20 persen kalau bisa lebih," tambah Rina.
Selain itu, pemerintah juga harus menggabungkan orang-orang yang bekerja di bidang pertanian dan nutrisi. Sehingga tercipta kesinambungan antara produk-produk yang sehat dan konsumsi masyarakat.
Rina menambahkan, semua ini tidak bisa menghasilkan penurunan angka stunting jika pemerintah dan masyarakat tidak menjalankannya dengan serius. Diperlukan aksi dari seluruh elemen untuk membawa Indonesia menjadi nol persen stunting.
Tonton juga video Begini Jadinya Saat Ma'ruf-Sandi Berdebat soal ASI, Susu dan Gizi:












































