Menurut ilmu kedokteran, kesurupan disebut Dissociative Trance Disorder (DTD) yang diartikan sebagai trans disosiasi yang terjadi karena adanya proses neuropsikologis yang melibatkan beberapa sirkuit di otak.
Dokter bedah saraf dari RS Mayapada, dr Roslan Yusni Hasan menjelaskan bahwa orang yang bisa berbicara berbagai bahasa saat kesurupan disebabkan karena adanya 'hyper recalling' pada memori otak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu (bahasa) sebenarnya pernah didengar. Misalnya kamu pernah ngaji? Bisa hafal Al-Qur'an, tapi nggak bisa ngomong bahasa Arab kan. Nah pas kesurupan bisa ngomong bahasa Arab lancar. Itu memorinya direcall," jelas dr Ryu, sapaan akrabnya, kepada detikHealth, Rabu (27/3/2019).
Setiap bahasa yang pernah didengar seseorang akan masuk ke dalam otak sebagai data dan tersimpan. Dalam kondisi biasa, data tersebut tidak akan terpanggil sehingga bisa keluar sebagai ucapan. Namun tetap berada pada otak dan tidak akan hilang sehingga saat kesurupan data tersebut bisa terpanggil kembali.
"Apa yang pernah dilihat, bisa dilakukan. Apa yang pernah didengar, bisa diucapkan," tutup dr Ryu.











































