Dikutip dari CNN, Menurut profesor kesehatan jiwa di University of Texas, Charles B Nemeroff, MD, PhD, PTSD merupakan gangguan kecemasan yang timbul setelah menyaksikan atau terlibat dalam kejadian traumatis. Beberapa studi menunjukkan adanya perubahan pada otak pasien PTSD.
Ariana Grande memamerkan pindaian otaknya yang terkena trauma. Foto: Instagram @arianagrande |
"Tak diragukan lagi bahwa PTSD merubah bagaimana otak merespon stimuli yang terkait dengan trauma atau emosional lainnya, namun untuk mendiagnosisnya tidak memerlukan tes pindaian otak," terangnya.
Ariana dikenal telah mengidap penyakit tersebut sejak adanya bom bunuh diri di konsernya di Manchester, Inggris pada bulan Mei 2017 lalu. Hingga kini, ia tak tahu harus bagaimana membahas kejadian tersebut dan tidak menangis karenanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa penggemarnya di media sosial memberikan respon dan memintanya untuk istirahat sejenak dari kesibukannya untuk fokus memulihkan diri. Ariana merespons kembali di Story-nya, berkata bahwa ia akan tetap melakukan yang terbaik, walau otaknya terlihat 'mirip peta dunia'.
"Tak bermaksud mengagetkan kalian soal otakku. Aku suka sains dan melihat realita fisik apa yang terjadi di dalam (otakku) adalah luar biasa bagiku. Suatu hari, saat aku sudah lebih sembuh, kita bisa membicarakannya lebih lanjut," tulis Ariana.
(frp/up)












































Ariana Grande memamerkan pindaian otaknya yang terkena trauma. Foto: Instagram @arianagrande