Rasa kebelet pipis biasanya muncul tiap 2-3 jam sehingga tiap hari seseorang bisa pipis hingga 8 kali sehari. Menurut dokter ahli urologi dr Ponco Birowo SpU(K), PhD sedikitnya ada 3 faktor yang mempengaruhi buang air kecil setiap hari.
1. Jumlah konsumsi cairan
Menurut dr Ponco dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), jumlah konsumsi cairan merupakan salah satu faktor yang menentukan frekuensi dan volume pipis. Semakin banyak minum tentunya makin banyak pula air pipis yang harus dibuang.
"Hal inilah yang mengakibatkan pipis cenderung lebih sedikit saat puasa, karena kita juga minumnya terbatas. Ingat jika terasa ingin pipis sebaiknya jangan ditahan," kata dr Ponco.
2. Jenis cairan yang dikonsumsi
Beberapa jenis cairan konsumsi terbukti bisa memancing produksi urine dalam tubuh, atau yang kerap disebut diuretik. Misalnya kopi atau minuman berenergi yang mengandung banyak kafein.
Dengan sifat tersebut sangat disarankan minum cukup air putih usai mengonsumsi minuman tinggi kafein. Kecukupan air putih menjaga keseimbangan cairan yang mempengaruhi fungsi tubuh.
3. Kondisi khusus
Perempuan yang sedang hamil atau sering melahirkan biasanya tidak bisa nahan pipis, sehingga mereka terlihat lebih sering buang air kecil. Rahim yang menekan kandung kemih serta ketahanan otot panggul yang turun mengakibatkan perempuan sulit mengontrol pipis.
Selain kehamilan, dr Ponco juga menyebutkan Over Active Bladder (OAB) yaitu kondisi abnormal yang mengakibatkan seseorang sering buang air kecil. OAB adalah masalah pada fungsi penyimpanan kandung kemih yang menyebabkan dorongan tiba-tiba untuk buang air kecil. Beberapa kondisi yang mengakibatkan OAB adalah usai stroke, cedera tulang belakang, multiple sclerosis, dan penyakit Parkinson.
Tonton video Bincang Sehat Tentang Penyebab Sering Buang Air Kecil: