Berbicara kepada reporter setelah berkunjung ke Kementerian Pendidikan, sang mantan tentara ini mengaku tingginya angka amputasi penis di Brasil 'konyol' dan 'menyedihkan'. Pemerintah perlu bekerja keras untuk menyadarkan risiko perilaku jorok kepada populasi pria rentan.
"Di Brasil, kami ada 1.000 kasus amputasi penis akibat kurangnya air bersih dan sabun," kata Jair seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jair tidak menjelaskan dari mana sumber angka kasus amputasi penis tersebut. Namun seorang juru bicara untuk perhimpunan urolog setempat menyebut kalau angka berdasarkan data laporan resmi pria yang menjalani amputasi penis.
Sang juru bicara mengatakan kalau angka amputasi penis tinggi akibat berbagai sebab mulai dari masalah infeksi yang sulit diobati, kanker, hingga komplikasi human immunodeficiency virus (HIV).












































