"Salah satu faktor risiko yang terkait penyakit jantung koroner adalah kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol darah dipengaruhi oleh perubahan pola makan dan jenis makanan, pola hidup serta aktivitas fisik. Penelitian menunjukkan bahwa puasa di bulan Ramadan dapat mempengaruhi berbagai faktor risiko tersebut," ujar Medical Advisor Kalbe Nutritionals dr. Ervina Hasti W kepada detikHealth, Kamis (2/5/2019).
Menurut dr. Ervina, selain terjadinya peningkatan kadar HDL, terdapat juga perubahan positif pada profil lemak dalam darah, khususnya kolesterol dan perbandingan lemak baik dengan lemak jahat selama berpuasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, saat berpuasa juga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol agar jantung lebih sehat. Di antaranya rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik lainnya. Tinggalkan juga kebiasaan merokok, kelola stres dengan baik, makan secukupnya saat sahur, dan hindari melakukan 'balas dendam' saat berbuka puasa.
"Perbanyak sayur dan buah, kurangi pengolahan makanan dengan digoreng, sebaliknya perbanyak makanan yang direbus atau dikukus karena lebih sehat. Makanan bersantan, jerohan, cokelat, dan keju juga sebaiknya dibatasi," lanjut dr. Ervina.
Di samping itu, dr. Ervina juga menyarankan untuk melengkapi nutrisi dengan suplementasi Plant Stanol Ester (PSE) dalam Nutrive Benecol yang teruji klinis dapat membantu menurunkan kadar kolesterol hingga 7-10% jika rutin dikonsumsi 2 kali sehari selama 2-3 minggu. (mul/ega)











































