"Kami musti cek dulu, karena kita belum dapat laporannya. Ini penyakitnya belum ketahuan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi pada detikHealth, Senin (6/5/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau lihat terjadinya di bulan Maret bisa saja demam berdarah (DBD). Susah juga kalau banyak kasus tapi nggak tahu penyebabnya. Kita tunggu dulh laporannya," kata Siti.
Pemda Jeneponto hingga sekarang masih terus menyelidiki kasus ini. Pemda berencana melakukan cek langsung ke lokasi terjadinya penyakit. Pemda juga berniat melakukan pemeriksaan dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui penyebab penyakit.
Tes DBD, Zika, maupun Chikungunya menunjukkan hasil negatif. Demikian pula pemeriksaan leptospirosis, juga negatif. Pasien mengeluhkan demam, sakit perut, dan nyeri sendi.
"Beberapa hari kemudian, kita dari Dinkes melakukan pemeriksaan. Ditengarai malaria, tapi hasil pemeriksaan negatif. Juga dari mikroskopik itu juga negatif. DBD juga bukan, ini misterius sekali," kata Kabid P2 Dinas Kesehatan Jeneponto Susanti Andi Mansyur.












































