Studi dilakukan di Jepang terhadap 4 orang yang berpuasa selama 6-8 jam dengan total 58 jam. Selanjutnya periset mengambil sampel darah, plasma, dan sel darah merah dari para responden untuk dianalisa. Hasilnya puasa punya efek anti aging, meningkatkan metabolisme, dan menghasilkan antioksidan.
Peneliti mengidentifikasi peningkatan produksi 44 jenis zat yang dihasilkan selama aktivitas metabolisme (metabolit). Sebanyak 3 jenis zat metabolit yaitu leucine, isoleucine, dan asam ophthalmic diketahui punya efek anti aging bagi tubuh. Metabolit ini penting untuk memelihara otot, punya efek awet muda, dan membantu umur panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan produksi zat metabolit berkisar 1,5-60 kali lipat dibanding saat tidak puasa. Sebelumnya periset hanya menemukan 30 zat metabolit yang produksinya meningkat selama puasa.
Efek lain puasa terkait metabolisme purin dan pirimidin yang punya peran penting dalam ekspresi gen dan sintesis protein. Asam nukleotida tersebut tak hanya membantu tiap sel berfungsi optimal tapi juga meningkatkan produksi zat antioksidan dalam tubuh. Antioksidan melindungi sel dari radikal bebas yang berisiko menurunkan fungsi tubuh.
Baca juga: Tetap Strong Saat Puasa, Ini Rahasianya |











































