Gejala-gejala hipoglikemia yang bisa dikenali adalah munculnya keringat dingin yang 'membanjir', jantung berdebar-debar, gemetar, tubuh melemas dan pandangan memburam atau menjadi linglung. Ahli penyakit dalam Prof Dr dr Sidartawan Soegondo, SpPD, KEMD, FINA sangat menganjurkan untuk segera membatalkan puasa apabila mengalami gejala-gejala tersebut.
"Segera batalkan. Jangan mikir duh nanggung (waktunya)," kata Prof Sidar, ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan jika sel otak itu rusak beberapa menit saja itu irreversible. Nggak balik. Dokter gula itu pasti paling takut kalau pasiennya hipo (hipoglikemia), karena kalau hipo rusaknya langsung," imbuh dia lagi.
Sel otak yang rusak terus-menerus bisa berisiko menyebabkan penurunan fungsi kognitif seperti kemampuan mengingat alias pikun.
Maka dari itu dalam berpuasa, Prof Sidar mencatat bahwa sebaiknya jika mengidap diabetes memahami tantangan dan risiko yang akan dihadapi, berkonsultasi dengan dokter termasuk soal meminum obat dan suntik insulin, tidak terlalu drastis mengubah pola makan, rutin beraktivitas fisik, wajib menghindari makanan siap saji, gorengan, serta makanan dan minuman bergula. (frp/up)











































