"Bekerja dari pagi sampai sore, lalu pagi lagi sudah harus aktif, kalau beberapa hari tidak masalah. Intinya tubuh mempunyai batas kemampuan mengatasi kelelahan," ujarnya saat dijumpai detikHealth dalam diskusi di kantor IDI (Ikatan Dokter Indonesia) di Jakarta Pusat, Senin, (13/5/2019).
Prof Zubairi menambahkan, seharusnya petugas KPPS mendapat paket pemeriksaan kesehatan fisik dan psikiatri. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi apakah seseorang akan bunuh diri atau tidak ketika stres atau overwork.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uji saring fisik dan psikologi psikiatri wajib. Melihat meninggal sebagian besar jantung dan kardiovaskuler itu bisa dicegah. Kalau sakitnya ringan boleh bekerja tapi pengaturan jam kerja juga penting. Itu yang belum dikerjakan tampaknya pada kasus ini," tuturnya.
Skrining kesehatan untuk petugas KPPS nampaknya belum dijalankan dengan maksimal. Padahal, pekerjaan yang mereka lakukan lebih berat dalam jangka pendek.
"Kerja berat plus, emosi. Satu minggu sebelum hari H sudah mendata rumah-rumah. Belum kalau ada yang pindah, lalu kena protes sama yang belum dapat undangan," pungkasnya.











































