"Cuma memang faktor makanan. Tadinya kan saya rakus tuh, apa saja dimakan. Nah, karena sekarang ada penyakit (jadi mengurangi). Sebenarnya itu sudah turunan ya, dari ibu saya, nenek saya juga dapat (gula)," kata Dorce dikutip dari detikcom, Rabu (15/5/2019).
Menurut dokter ahli urologi Dr dr Nur Rasyid, SpU(K), batu ginjal dan diabetes sebetulnya tidak berkaitan langsung. Namun gangguan metabolisme pada pengidap diabetes bisa mempengaruhi proses pengobatan batu ginjal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemantauan gula darah bisa dengan pemeriksaan HbA1C tiap 3 bulan. Pasien susah berkelit dengan pemeriksaan yang dilakukan berkala ini. Pasien juga harus menaati jenis asupan yang bisa dikonsumsi, harus dihindari, dan aktivitas fisik yang dilakukan.
Kadar gula darah yang terkontrol menjadi syarat utama penyembuhan batu ginjal. Menurut dr Nur Rasyid mengontrol kadar gula sekarang bukan hal yang sulit. Selain diet dan olahraga, pasien juga bisa menggunakan insulin sesuai yang diresepkan dokter.
Dengan kadar gula yang stabil, dokter bisa menyarankan dengan tepat jenis tindakan medis yang harus dilakukan. Setelah penerapan tindakan medis, dr Nur Rasyid mengingatkan kontrol teratur untuk menjamin penyembuhan luka bekas operasi dan batu ginjal.











































