"Parah sih mirip banget, suara-suaranya mirip," kata salah seorang netizen.
Fenomena ini dikenal dengan 'doppelganger' di mana seseorang bisa mirip tanpa terikat biologis. Hal ini memungkinkan kok menurut ilmu sains. Dikutip dari Global News, Michael Sheehan, asisten profesor neurobiologi dan perilaku di Universitas Cornell menyimpulkan dalam sebuah penelitian baru-baru ini bahwa wajah kita telah berevolusi karena pentingnya individualitas bagi spesies kita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, lantas apa yang membuat seseorang bisa sangat mirip dengan orang lain? Ini mungkin merupakan pilihan dari gen kita sendiri. "Ini seperti Rubik's Cube -- kamu bisa mendapatkan banyak variasi. (Namun) ada semacam permainan angka untuk itu," jelasnya.
Faktanya, kita tidak begitu beragam secara genetik. Jadi pada akhirnya, itu akan bergabung secara acak dan 'membentuk' kamu seperti sekarang. Tapi itu tidak berarti 'kembaran' kamu itu adalah duplikat yang persis sama dengan kamu. Dia mungkin memiliki senyum yang sama, mata warna yang sama, tetapi ketika lebih dekat kamu pasti akan menemukan sesuatu yang tidak sama di antara kamu dan dia.
Akan tetapi bisa jadi itu karena persepsi. Teman-teman kamu mungkin melihat beberapa fitur serupa yang menonjol pada 'kembaran' kamu dan menyamakannya ke kamu.
Btw, kamu udah ketemu satu dari tujuh kembaran kamu di dunia belum? (ask/up)











































