Penny K Lukito, Kepala BPOM, pun mengingatkan kepada konsumen agar pintar-pintar dalam memilih kosmetik, terutama untuk skin care yang kerap dioplos menggunakan bahan berbahaya seperti merkuri.
"Konsumen jangan terkelabui iklan, pilih yang baik. Merkuri dalam produk produksi kosmetik salah satunya yang masih diperangi. Itukan merkuri yang bikin putih cepet. Kosmetik banyak bahayanya kalau tidak memenuhi standar yang ada," tegas Penny, Jumat (14/6/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang tahun 2018 untuk jenis kosmetik ilegal yang berhasil dijaring BPOM mencapai nilai kerugian ekonomi sebesar Rp 126 Miliar. Alhasil, pengawasan pada produk kosmetik pun mengalami perketatan.
"Pada faktanya menurut temuan kami memang ada banyak beredar produk kosmetik yang tidak memenuhi standar sehingga (pengawasan) kosmetik kami intensifkan," tutur Penny.
"Sejak tahun terakhir memang fokus intensif ke kosmetik. Kita juga menargetkan ke pusat-pusat penjualan kosmetik, tak perlu disebutkan namanya. Kami membina. Pada intinya kita membina pada manajernya atau pengelola untuk produk yang baiklah dan yang amanlah yang dijual," tandasnya.
Simak Juga 'Ciri-ciri Krim Pemutih Mengandung Mekuri':












































