Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa rebahan dalam waktu satu jam saja menambah waktu tidur dalam kesehariannya, yang artinya meningkatkan prevalensi masalah metabolisme lebih tinggi.
Penelitian oleh National Institutes of Health dan diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care ini melibatkan sekitar 2.003 pria dan wanita berusia 45-84 tahun dan melacak waktu jadwal tidur selama tujuh hari berturut-turut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Tianyi Huang, ahli epidemiologi di Brigham and Women's Hospital, Boston, Massachusetts mengatakan, bukan hanya kurang tidur, kebanyakan tidur pun dapat memengaruhi kesehatan seseorang.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa, setiap perbedaan satu jam dalam waktu tidur atau durasi tidur dapat melipatgandakan efek metabolik yang merugikan," ujarnya dikutip dari The Sun.
Rekan penulis dr Susan Redline, dokter senior di Divisi Sleep and Circadian Disorders di Brigham and Women's Hospital, mengatakan bahwa hasil penelitian itu menunjukkan adanya efek metabolik yang bermanfaat jika mempertahankan jadwal tidur secara teratur, yang berarti tidak menambah atau mengurangi waktu tidur.
"Pesan ini dapat memperkaya strategi pencegahan saat ini untuk penyakit metabolik yang terutama berfokus pada mempromosikan tidur yang cukup dan gaya hidup sehat lainnya," tandasnya.
Tonton Video 'Lebih Baik Tidur dengan Lampu Terang atau Temaram?':
(wdw/up)











































