"Berdasarkan investigasi di lapangan, pelaku ternyata masih satu RT dengan korban. Mereka diduga menonton adegan intim langsung di kamar pelaku. Nonton lebih satu kali," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto seperti dikutip dari detikcom pada Selasa (18/6/2019).
Peristiwa ini terungkap setelah salah satu bocah menceritakan kepada guru ngajinya. KPAID Kabupaten Tasikmalaya masih mendalami kasus ini untuk mengungkap motif serta modus pelaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait hal tersebut psikolog Ratih Zulhaqqi, M.Psi, dari RaQQi - Human Development & Learning Centre pernah berkomentar tentang konsumsi konten pornografi pada anak, khususnya remaja, dapat menimbulkan kecanduan.
Seorang anak mungkin saja jadi terus selalu terbayang memikirkan hingga akhirnya terdorong untuk memenuhi hasrat seksual tersebut.
"Jadi selama masih bisa menahan diri untuk tidak mengonsumsi sesuatu yang mengandung konten pornografi, lakukanlah karena hal itu sangat penting untuk menjaga pikiran kita dan terhindar dari efek kecanduannya," kata Ratih beberapa waktu lalu.











































