Ejakulasi wanita lebih sering keliru diartikan kencing, pasalnya cairan ejakulasinya dikeluarkan melalui saluran kencing. Wanita bisa berejakulasi saat terangsang secara seksual, namun sebenarnya tak melulu dikaitkan dengan orgasme.
Dikutip dari Medical News Today, para ilmuwan masih belum memahami ejakulasi wanita hingga kini. Apalagi riset mengenai hal tersebut juga cukup terbatas. Akan tetapi bisa dipastikan bahwa ejakulasi pada wanita cukup normal, walau masih diperdebatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dua tipe ejakulasi wanita yang berbeda, yakni squirting fluid, di mana cairan yang keluar tak berwarna dan tak berbau dan umumnya cukup banyak. Yang kedua adalah ejaculate fluid, cairan ini lebih mirip cairan semen pria yang kental dan agak seperti susu.
Setelah dianalisis, cairan ejakulasi wanita mengandung prostatic acid phosphatase (PSA), sebuah enzim yang juga ada dalam cairan sperma pria yang membantu pergerakan sperma. Kemudian mengandung fruktosa, yang juga berada di cairan sperma pria yang berfungsi sebagai sumber energinya.
Para ahli memercayai bahwa kandungan tersebut berasal dari kelenjar Skene atau kadang disebut prostat wanita saat terstimulasi. Kelenjar ini berada di depan, di dalam dinding vagina dekat G-spot.
"Ejakulasi wanita sangatlah normal dan riset membuktikan bahwa bisa jadi hal ini lebih umum walau jarang didiskusikan. Para ilmuwan tak sepenuhnya memahami tujuan biologis dari ejakulasi wanita atau bagaimana hal tersebut bekerja. Berapa kali wanita berejakulasi saat seks berbeda-beda," tulis situs tersebut.











































