Kejadiannya terekam oleh CCTV dan menjadi viral di media sosial. Para tahanan yang sebelumnya berada di balik jeruji besi berubah panik dan ingin mengeluarkan diri saat Gary mendadak terkapar di lantai.
Gary menjadi satu-satunya penjaga di sel tahanan di Parker, Texas, yang diisi setidaknya delapan tahanan. Saat melihat Gary tak sadarkan diri, para tahanan pun berteriak dan memaksa membuka sel hingga menyebabkan keributan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang mengharukan, para tahanan itu bukannya melarikan diri karena bisa terbebas, melainkan menolong Gary yang tengah tak sadarkan diri. Mereka berteriak meminta pertolongan untuk Gary.
"Daripada meninggalkan saya dan mengambil pistol saya, dan membunuh saya atau menyandera dan melarikan diri, mereka melihat saya sebagai manusia," ungkap Gary.
"Saya tidak peduli apakah mereka pengguna narkoba, koruptor, atau penganiaya anak. Mereka masih manusia. Saya tidak harus menyukai apa yang mereka lakukan, tetapi bukan posisi saya untuk menjadi hakim dan juri," lanjutnya.
Pria berusia 52 tahun itu pun pensiun dari kepolisian karena masalah jantung yang diidapnya. Ia menjalani operasi jantung terbuka untuk memasang Left Ventricle Assistance Device (LVAD).
Namun yang disayangkannya adalah, ia tidak memiliki kesempatan untuk berterima kasih secara pribadi kepada para tahanan yang menolong nyawanya karena sudah dipindahkan ke tahanan lain sebelum Gary pulih dan kembali dari rumah sakit.
"Saya menjadi emosional. Jika mereka ingin menyakiti saya, yang harus mereka lakukan hanyalah duduk di sana dan tidak melakukan apa-apa," tandasnya.
(wdw/up)











































