Maria mengidap gangguan gairah genital persisten (PGAD), kondisi yang disebabkan oleh kerusakan saraf antara vagina dan anus. Kondisi ini telah membingungkan para dokter dan disebut tidak bisa disembuhkan.
"Sebagian besar waktu saya merasa seperti saya duduk di sarang semut. Ada saat-saat di mana itu menggelitik sepanjang hari, tetapi kemudian sesuatu memicunya dan itu adalah orgasme yang penuh," ujarnya dikutip dari Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas yang biasa seperti mengemudi, turbulensi pesawat terbang atau menaiki eskalator bisa cukup untuk mendorongnya melewati batas dan memicu orgasme. Bahkan musik juga dapat memicunya orgasme. Maria mengatakan dia mengalami orgasme dari getaran yang disebabkan oleh bermain biola misalnya.
"Sembilan puluh persen dari hidup saya telah hancur dan 10 persen lainnya tidak begitu bagus juga. Saya harus menyerah secara sukarela karena hanya dengan bergerak saja dapat mematikan," ungkap Maria.
Kondisinya berkembang sejak September 2017, di mana ia pecaya itu dipicu oleh kelalaian dokter saat pemeriksaan ginekologi. Ia mengatakan dokter 'menabrakkan' spekulum atau alat pemeriksaan ke dalam vaginanya. Dua bulan berikutnya, muncul gejala untuk pertama kalinya yang berakhir dengan diagnosis PGAD.
Maria telah mencoba beberapa cara untuk mengobati kondisinya, seperti fisioterapi dasar panggul dan suntikan steroid langsung ke klitorisnya, tetapi tidak ada yang berhasil. Ia pun kini masih terus mencari jenis pengobatan yang lebih baik.
(wdw/up)











































