"Banyak Mbak. Ada srigading, palem komodoria," kata Sarwedi, seorang pedagang tanaman hias di kawasan Sunter, Jakarta Utara, saat ditemui detikHealth, Senin (29/7/2019).
"Yang daun-daunan, kayak sri rejeki juga bisa," tambah Sarwedi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri rejeki, penangkal polusi alternatif selain lidah mertua. Foto: Adelia Putri/detikHealth |
Hingga kini, menurut Sarwedi, tidak ada peningkatan yang berarti terkait minat warga untuk membeli dan menanam berbagai jenis tanaman penangkal polusi. Sesekali saja ada yang membeli tanaman dengan harapan bisa bikin sejuk.
"Ramainya Sabtu-Minggu biasanya. Kalau hari biasa, di sini macet soalnya," kata Sarwedi.
Di lapaknya, tanaman lidah mertua dijual Rp 15 ribu per-polybag. Jika beli sekalian potnya, Sarwedi mematok harga Rp 25 ribu.
(up/up)












































Sri rejeki, penangkal polusi alternatif selain lidah mertua. Foto: Adelia Putri/detikHealth