Begal payudara sebelumnya pernah terjadi di 2018 lalu pada DJ Dinar Candy dan seorang mahasiswi di Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, pelaku meremas atau meraba payudara korban sebelum kabur mirip pelaku begal.
Korban begal payudara hingga saat ini memang lebih banyak wanita. Dalam wawancara dengan detikHealth beberapa waktu lalu, psikolog klinis Felicia Ilona Nainggolan, MPsi mengatakan korban begal payudara berisiko mengalami trauma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada dikatakan psikolog Veronica Adesla yang menyatalan, begal payudara seperti kasus pelecehan seksual lain berisiko terjadi pada siapa saja. Termasuk pada orang yang mampu menjaga dan membawa dirinya dengan baik di lingkungan umum. Dengan kenyataan ini, Veronica kembali mengingatkan pentingnya bersikap baik dan sopan setiap saat.
"Perilaku menjaga dan membawa diri dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pelecehan seksual, bukan untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya pelecehan seksual. Bagaimanapun pelaku harus bertanggung jawab penuh atas pelecehan seksual yang dilakukannya," kata Veronica.
Dikutip dari detikcom, aksi begal payudara ini terjadi di toko Asyrah Hijab, Jalan Raya Pekukuhan, Kecamatan Mojosari. Dari rekaman CCTV yang diterima detikcom, pelaku masuk ke dalam toko pada Selasa (30/7) pukul 20.18 WIB.
Pelaku terlihat memeluk korban dari belakang. Kedua tangannya terlihat meremas kedua payudara korban. Seketika korban terkulai lemas. Aksi begal payudara ini berlangsung kurang dari 1 menit.
(up/up)











































