Bayam adalah salah satu contoh asupan kaya zat besi. Dalam 200 gram bayam mengandung sekitar 2 miligram zat besi. Contoh asupan lain yang kaya zat besi adalah daging merah.
"Konsumsi teh usai makan bayam bisa mengganggu tubuh menyerap zat besi. Sama dengan teh, susu, dan sereal. Karena itu, minum susu tidak disarankan saat mengonsumsi suplemen zat besi. Sebaiknya dengan air putih saja," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr dr Rini Sekartini, SpA(K).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Prof Rini, zat besi sebetulnya tidak diperlukan tubuh dalam jumlah banyak. Pria berusia lebih dari 18 tahun perlu 8,7 miligram zat besi, sedangkan wanita 19-50 tahun perlu 14,8 miligram. Kebutuhan zat besi untuk bayi usia 1-11 bulan adalah 11 miligram per hari.
Namun zat besi punya peran penting pada pembentukan hemoglobin (Hb) dalam darah. Zat besi juga berperan dalam pembentukan serabut otak dan saraf saat pembentukan janin usia 3 minggu. Peran ini terus berlanjut hingga anak usia 2 tahun yang disebut 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK).
Kekurangan zat besi ditandai mudah lelah, letih, lesu, dan lemah hingga sulit fokus. Pada anak, risiko kekurangan zat besi berisiko mengganggu daya intelektualitas yang tidak bisa diperbaiki saat dewasa. Hasilnya anak tumbuh dengan kemampuan yang terbatas.
Baca juga: 5 Obat Anemia Alami yang Patut Dicoba |
(up/up)











































