"Kalau dari video itu sebenarnya bisa dibilang sebagai ungkapan sayang si anak, bisa juga dilihat sebagai bentuk ketakutan," kata Ratih saat dihubungi detikHealth, Senin (12/8/2019).
Menurut Ratih memang membawa anak melihat proses kurban seperti dua mata pisau. Di satu sisi ingin mengenalkan dan mengajarkan soal agama ke anak, namun bisa juga memunculkan pengalaman traumatik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menghindari pengalaman traumatik pada anak, ada baiknya orangtua mengajak anak diskusi terlebih dahulu dan menanyakan kesediaan serta kenyamanan anak untuk melihat proses kurban.
"Memang baiknya ajak anak melihat pemotongan kurban itu kalau anak sudah bisa diajak diskusi. Kita perlu tanya ke anak dia merasa nyaman apa tidak, mau lihat apa engga. Anak berhak untuk menentukan mau lihat apa tidak. Baiknya juga dijelasin dulu konsep berkurban bagaimana, jangan langsung dibawa aja lihat kurban. Ekstrem juga ini," tutup Ratih.
Ketika Anak Takut Ayahnya 'Tertukar' Sapi Viral di Medsos:
(up/up)











































