Pria berusia 60 tahun tersebut jatuh sakit dan harus menjalani perawatan di rumah sakit dalam beberapa kesempatan. Sarri memang dikenal tidak bisa jauh dari rokok. Ia bahkan mengaku merokok 60 batang per hari.
Lantas apa itu pneumonia? Bagaimana gejala dan pencegahannya? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak fakta-fakta tentang pneumonia yang dirangkum detikHealth dari berbagai sumber.
1. Apa Itu Pneumonia?
Pneumonia adalah infeksi di unit-unit penukar gas paru-paru (alveoli) seperti dijelaskan Michael Niederman, MD, direktur klinis perawatan paru dan perawatan kritis di Weill Cornell Medical College di New York.
Lebih mudahnya disebut sebagai radang paru yang terisi dengan dahak atau nanah, sehingga mengganggu pengiriman oksigen dalam tubuh. Alveoli yang berisi cairan inilah yang menyebabkan penderitanya batuk berdahak atau bernanah, demam, kedinginan dan kesulitan bernapas.
2. Penyebab Pneumonia
Penyakit pneumonia bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari bakteri (Streptococcus pneumoniae), jamur, virus dan organisme mirip bakteri. Pneumonia juga bisa diderita jika seseorang menghirup makanan, minuman, muntahan atau air liur dan masuk ke dalam paru-paru mereka.
Selain itu, seseorang juga bisa terkena pneumonia jika mereka baru saja dirawat di rumah sakit karena penyakit lain. Pneumonia yang diderita setelah mengunjungi rumah sakit bisa menjadi serius karena bakteri yang menyebabkannya lebih kebal terhadap antibiotik dan karena orang yang menderitanya telah sakit terlebih dahulu.
Rokok juga bisa meningkatkan risiko terkena pneumonia karena rokok merusak sistem pertahanan tubuh yang berfungsi melawan bakteri dan virus penyebab pneumonia.
3. Gejala Pneumonia
Gejala dan tanda-tanda pneumonia berbeda-beda, dari ringan hingga parah. Perbedaan ini tergantung dari faktor seperti jenis bakteri yang menyebabkan infeksi dan umur serta kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gejala yang ringan kadang terlihat mirip seperti flu atau pilek, tapi bertahan lebih lama.
Berikut adalah beberapa gejala pneumonia yang harus diawasi:
- Batuk yang mungkin berdahak
- Rasa sakit di dada ketika bernapas atau batuk
- Kelelahan
- Demam, berkeringat dan badan menggigil
- Mual, muntah atau diare
- Sesak napas
Segera hubungi dokter jika kalian merasakan gejala-gejala di atas. Terutama jika gejala tersebut terlihat pada anak-anak dan lansia.
4. Komplikasi
Pneumonia memang bukan penyakit yang terlalu mengancam, tapi ada beberapa kelompok yang memiliki risiko tinggi terkena pneumonia yaitu bayi dan anak-anak serta lansia berusia di atas 65 tahun.
Bahkan walau sudah mendapatkan perawatan, beberapa penderita pneumonia terutama kelompok yang memiliki risiko tinggi, bisa mengalami komplikasi seperti bakteri di aliran darah (bacteremia), kesulitan bernapas, abses jika ada nanah di rongga paru-paru, dan akumulasi cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura).
5. Pencegahan Pneumonia
Ada beberapa cara yang bisa kalian lakukan untuk mencegah terkena pneumonia, antara lain:
- Pastikan anak dan kalian sudah mendapatkan vaksin. Ada vaksin yang tersedia untuk mencegah beberapa jenis pneumonia dan flu.
- Hidup yang higienis. Usahakan sering mencuci tangan dan gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
- Jangan merokok karena rokok merusak pertahanan alami paru-paru yang penting untuk melawan infeksi pernapasan.
- Jaga kekebalan tubuh dengan cara tidur yang cukup, olahraga secara reguler dan makan makanan sehat.
(vmp/lus)