Pemeran 'Gangbang' Positif HIV, Haruskah Peserta yang Lain Juga Periksa?

Pemeran 'Gangbang' Positif HIV, Haruskah Peserta yang Lain Juga Periksa?

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 20 Agu 2019 16:04 WIB
Pemeran Gangbang Positif HIV, Haruskah Peserta yang Lain Juga Periksa?
Tak butuh waktu lama untuk melakukan tes HIV (Foto: AN Uyung Pramudiarja)
Jakarta - A alias Rayya, bos salon yang menjadi aktor video 'seks gangbang' di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah menjalani pemeriksaan kesehatan dan diketahui mengidap HIV (Human Immunodeficiency Virus).

"Untuk tersangka inisial A dinyatakan positif mengidap penyakit HIV," ujarKasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng di Mapolres Garut, Jalan Sudirman, Selasa (20/8/2019).

Seperti diketahui, hubungan seks yang tidak aman merupakan salah satu faktor risiko penularan HIV. Bergonta-ganti pasangan termasuk di dalamnya, apalagi berhubungan seks ramai-ramai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan kondom mungkin bisa meminimalkan risiko. Tetapi siapa yang menjamin proteksi berjalan sesuai harapan? Risiko bocor atau terlepas, dalam praktiknya tetap harus selalu diperhitungkan.



Pemeriksaan tentu perlu dilakukan oleh siapapun yang melakukan hubungan seks berisiko. Termasuk dalam hal ini, partner gangbang bos salon tersebut. Bahkan pada populasi umum, tes HIV dianjurkan tiap 6 bulan terutama apabila aktif secara seksual.

Lalu bagaimana bila ternyata positif HIV? Tenang, infeksi HIV bukan akhir segalanya, meski bukan berarti boleh dianggap remeh. Pengobatan teratur dengan obat ARV (Antiretro Viral) bisa meningkatkan kualitas hidup pengidap HIV.

"ARV memiliki tugas meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan jumlah virus, dalam arti mencegah agar virus tidak berkembang biak," ujar dr Aritha Herawati, dalam sebuah wawancara dengan detikHealth, kala itu menjabat sebagai kepala bidang terapi rehabilitasi Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta.




(kna/up)

Berita Terkait