Luka bakar pada derajat tertentu bisa berakibat sangat fatal. Ada beberapa mekanisme yang membuat luka bakar bisa sangat mematikan, seperti dirangkum berikut ini.
1. Syok hipovolemik
Pertama, kehilangan cairan secara masif merupakan salah satu dampak sistemik luka bakar adalah yang mematikan. Tak lain karena kulit merupakan lapisan pelindung utama untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Kehilangan cairan tubuh dalam jumlah besar berdampak pada stok hipovolemik yang mematikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Gangguan pernapasan
Luka bakar juga berdampak pada cedera inhalasi, seperti bengkak pada saluran napas. Kondisi ini biasanya dipantau dengan laringoskopi. Keluhan sesak napas dalam beberapa jam setelah terpapar api juga akan dipantau.
Cedera pernapasan merupakan salah satu penyebab utama kematian pada peristiwa kebakaran. Hawa panas yang terhirup disebut bisa memicu cedera pada saluran napas bagian atas. Bila terhirup, partikel karbon juga bisa memicu jelaga yang memicu refleks bronkokontriksi atau penyempitan saluran napas.
3. Keracunan asap
Dalam peristiwa kebakaran, paparan gas-gas beracun hasil pembakaran juga termasuk penyebab kematian. Salah satunya karbonmonoksida (CO) yang mengikat hemoglobin dalam darah. Akibatnya, oksigen tidak punya cukup ruang di sistem pernapasan. CO bersama hemoglobin membentuk senyawa karboksihemoglobin (HbCO) yang mematikan.
Gas beracun lainnya yang bisa membunuh korban kebakaran adalah hidrogen sianida (HCN). Gas aldehida yang terbentuk dari material plastik dan karet juga bisa berdampak fatal bila terhirup.
(up/up)











































