dr Muhammad Ikhsan Mokoagow, M Med.Sci, SpPD - FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah Puri Indah membenarkan bahwa penyakit tiroid dapat membuat penderitanya menjadi cemas atau depresi sehingga lama kelamaan akan mempengaruhi kejiwaannya.
"Iya. Karena kalau orang Hipertiroid rata-rata kan cemas jadinya kan lama-lama ganggu. Kalau yang Hipotiroid rata-rata mereka depresi. Ujung-ujungnya quality of life. Jadi iya, bisa menyebabkan gangguan kejiwaan," jelas dokter Ikhsan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit Tiroid terjadi ketika adanya ketidakseimbangan hormon tiroid karena kelebihan (Hipertiroid) atau kekurangan (Hipotiroid). Ketika hormon tiroid berlebihan, aktivitas sel dan organ tubuh menjadi meningkat akibatnya seseorang akan mudah merasa gugup, cemas, keringetan, sesak napas, sulit tidur, dan jantung berdebar.
Sedangkan, ketika hormon tiroid kurang, aktivitas sel dan organ tubuh akan melambat sehingga seseorang akan mudah kedinginan, kelelahan, ngantuk, sering merasa sedih, depresi, sulit BAB, sakit pada pergelangan kaki, gerakan lamban, denyut nadi lambat, kulit kering dan kasar, tuli, dan suara serak. Gejala Hipotiroid biasanya samar-samar sehingga seringkali penderitanya tidak sadar.
(up/up)











































