Bersama 3 rekannya pada tahun 1995, pria kelahiran tanah Deli, Sumatera Utara ini menggagas klinik pengobatan gratis yang diberi nama Klinik Pratama Bhakti Sosial Kesehatan Santo Yohanes Penginjil di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Klinik ini bediri dengan niat tulus untuk membantu sesama.
"Saya ingat waktu itu salah satu rekan saya, Prof Iwan Dharmansyah mengatakan bahwa setiap individu yang punya akal sehat pasti punya yang namanya altruisme di mana orang tersebut punya keinginan untuk membantu sesama," kata dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Sumatera Utara (USU) ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai tahun 2000-an pengobatan tidak dipungut biaya sepeserpun, termasuk obat-obatan juga diberikan gratis. Namun, karena ada oknum-oknum nakal yang menjual kembali obat-obatan yang diberikan, sejak saat itu pengobatan mulai berbayar. Awalnya cuma Rp 2.500, dan sampai saat ini menjadi Rp 10 ribu.
Tahun 2003, karena klinik semakin ramai, dibukalah cabang dengan nama Klinik Pratama Bhakti Sosial Kesehatan Santo Tarsisius di Kebayoran Lama.
Berpraktik bagi dr Mangku tak semata-mata cuma untuk cari uang. Foto: Rengga Sancaya/detikHealth |
Dokter-dokter di klinik ini berpraktik atas nilai kemanusiaan. Meskipun hanya berbayar Rp 10 ribu, pengobatan tidak pandang bulu. Setiap pasien diberikan layanan kesehatan yang menyeluruh. Bahkan untuk setiap pasien baru, pemeriksaan terkadang bisa memakan waktu 10 sampai 15 menit.
"Kami sampai saat ini masih mengabdi. Makanya saya ke mana-mana naik angkutan umum mikrolet karena saya juga nggak punya uang. Hanya mengandalkan uang pensiun saja sama bantuan anak-anak. Saya hidup dari situ," tutur dokter Mangku.
Selain mengobati manusia, dokter Mangku juga punya latar belakang sebagai dokter hewan. Bagi dokter Mangku salah satu alasannya berteguh mengabdi menolong sesama dalam bakti sosial adalah karena tujuan hidupnya untuk membahagiakan makhluk hidup.
"Saya nggak pernah praktik untuk cari uang. Kita hidup tuh untuk apa sih? Kalau saya maunya to make others happy. Itu kebanggaan saya, jadi saya ingin membantu sesama. Saya bangga, senang, puas kalau sudah menyembuhkan makhluk hidup," jelasnya sambil tersenyum.
"Kita hidup tuh untuk apa sih? Kalau saya maunya to make others happy." Foto: Rengga Sancaya/detikHealth |
Dokter Mangku berpesan bagi dokter-dokter muda untuk terus membantu sesama sesuai dengan sumpah dokter.
"Bukan komersial cari duit saja tapi juga untuk sosial, bisa bantu sesama," pesannya.
Kakek kelahiran Sumatra Utara ini mengaku akan terus berbakti memberikan pelayanan kesehatan sosial bagi sesama makhluk hidup sampai akhir hayatnya.
(up/up)












































Berpraktik bagi dr Mangku tak semata-mata cuma untuk cari uang. Foto: Rengga Sancaya/detikHealth
"Kita hidup tuh untuk apa sih? Kalau saya maunya to make others happy." Foto: Rengga Sancaya/detikHealth