5 Manfaat Membaca Pagi Ini untuk Agar Otak Tetap Sehat di Akhir Pekan

5 Manfaat Membaca Pagi Ini untuk Agar Otak Tetap Sehat di Akhir Pekan

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Sabtu, 07 Sep 2019 08:03 WIB
5 Manfaat Membaca Pagi Ini untuk Agar Otak Tetap Sehat di Akhir Pekan
Membaca bisa menyehatkan otak (Foto: iStock)
Jakarta - Akhir pekan sudah datang kembali, apa kegiatanmu pagi ini? Jika kamu masih bingung ingin berkegiatan apa, mungkin kini saatnya kamu bisa memilih membaca buku.

Membaca buku tidak hanya mencerdaskan namun juga menyehatkan otak. Membiasakan membaca buku setiap hari bisa membantu mencegah penuaan dini pada otak dan terus membuatnya lebih aktif, bahkan hingga usia tua.

Dikutip dari Mental Floss, 5 manfaat ini bisa kamu dapatkan dengan rutin membaca buku:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menambah kecerdasan

Foto: iStock
Sudah jelas, mereka yang rutin membaca buku cenderung tumbuh sebagai orang yang cerdas. Sebuah penelitian tahun 2014 mengukur perkembangan kognitif pada lebih dari 1.890 pasangan anak kembar identik.

Saat kedua anak kembar berbagi gen dan lingkungan rumah yang sama, kemampuan membaca di usia awal nampak menjadi faktor yang menentukan anak mana yang akan lebih baik dalam tes verbal (seperti kata kerja) dan tes non-verbal (tes reasoning). Karena kemampuan membaca adalah sesuatu yang dipelajari, penulis studi menyimpulkan bahwa sebaiknya semakin sering mengajari anak membaca sejak usia muda lebih baik.

Meningkatkan rasa empati

Foto: iStock
Membaca buku tidak hanya membuatmu lebih cerdas, namun juga menjadi orang yang memiliki empati lebih baik. Menurut sebuah studi di tahun 2013, orang-orang yang membaca buku fiksi lebih mudah merasakan dan terikat dengan emosi pada orang lain.

Efek ini bisa jadi disebabkan bagaimana cara buku tersebut ditulis. Buku yang bagus akan memaksa pembaca untuk keluar dari dirinya sendiri dan berempati dengan karakter yang mereka baca.

Menurunkan stres

Foto: iStock

Akhir pekan adalah saatnya untuk melepaskan penat dan lelah, dan juga menjauhkan diri dari rasa stres. Membaca adalah aktivitas yang tepat karena bisa membantumu untuk menurunkan kadar stres. Studi pada tahun 2009 mengungkapkan bahwa membaca hanya 30 menit saja memiliki efek pengurang stres sama seperti melakukan olahraga yoga selama 30 menit.

Mengubah otak lebih baik

Foto: istock
Pernahkah kamu merasa seakan duniamu berubah usai membaca buku? Itulah yang terjadi pada otak, karena membaca bisa 'mengubah' otak.

Sebuah studi tahun 2013 mengungkapkan mereka yang membaca fiksi dengan narasi dan plot yang kuat, otak mereka terus bersikap berbeda bahkan hingga keesokan harinya. Otak pembaca menunjukkan adanya peningkatakan konektivitas dalam temproal cortex kiri mereka.

Temporal cortex kiri bertanggung jawab sebagai reseptor bahasa, bahkan berjam-jam usai membaca. Bisa disimpulkan bahwa membaca dapat melatih otak dan mendorong fungsi saraf melalui proses yang mirip dengan otot memori.

Bisa jadi alasan untuk tidak menggunakan gadget

Foto: iStock
Pagi-pagi mungkin yang langsung kamu raih adalah ponselmu, mengecek media sosial untuk mengikuti perkembangan terbaru. Membaca buku di pagi hari ini bisa jadi 'alasan' agar kamu tidak terlalu berkutat dengan ponsel.

Kamu juga bisa melakukannya sebelum tidur, karena menggunakan ponsel sebelum tidur bisa membuatmu semakin sulit untuk tidur nyenyak. Membaca membuatmu lebih rileks dan santai.

Halaman 2 dari 6
Sudah jelas, mereka yang rutin membaca buku cenderung tumbuh sebagai orang yang cerdas. Sebuah penelitian tahun 2014 mengukur perkembangan kognitif pada lebih dari 1.890 pasangan anak kembar identik.

Saat kedua anak kembar berbagi gen dan lingkungan rumah yang sama, kemampuan membaca di usia awal nampak menjadi faktor yang menentukan anak mana yang akan lebih baik dalam tes verbal (seperti kata kerja) dan tes non-verbal (tes reasoning). Karena kemampuan membaca adalah sesuatu yang dipelajari, penulis studi menyimpulkan bahwa sebaiknya semakin sering mengajari anak membaca sejak usia muda lebih baik.

Membaca buku tidak hanya membuatmu lebih cerdas, namun juga menjadi orang yang memiliki empati lebih baik. Menurut sebuah studi di tahun 2013, orang-orang yang membaca buku fiksi lebih mudah merasakan dan terikat dengan emosi pada orang lain.

Efek ini bisa jadi disebabkan bagaimana cara buku tersebut ditulis. Buku yang bagus akan memaksa pembaca untuk keluar dari dirinya sendiri dan berempati dengan karakter yang mereka baca.

Akhir pekan adalah saatnya untuk melepaskan penat dan lelah, dan juga menjauhkan diri dari rasa stres. Membaca adalah aktivitas yang tepat karena bisa membantumu untuk menurunkan kadar stres. Studi pada tahun 2009 mengungkapkan bahwa membaca hanya 30 menit saja memiliki efek pengurang stres sama seperti melakukan olahraga yoga selama 30 menit.

Pernahkah kamu merasa seakan duniamu berubah usai membaca buku? Itulah yang terjadi pada otak, karena membaca bisa 'mengubah' otak.

Sebuah studi tahun 2013 mengungkapkan mereka yang membaca fiksi dengan narasi dan plot yang kuat, otak mereka terus bersikap berbeda bahkan hingga keesokan harinya. Otak pembaca menunjukkan adanya peningkatakan konektivitas dalam temproal cortex kiri mereka.

Temporal cortex kiri bertanggung jawab sebagai reseptor bahasa, bahkan berjam-jam usai membaca. Bisa disimpulkan bahwa membaca dapat melatih otak dan mendorong fungsi saraf melalui proses yang mirip dengan otot memori.

Pagi-pagi mungkin yang langsung kamu raih adalah ponselmu, mengecek media sosial untuk mengikuti perkembangan terbaru. Membaca buku di pagi hari ini bisa jadi 'alasan' agar kamu tidak terlalu berkutat dengan ponsel.

Kamu juga bisa melakukannya sebelum tidur, karena menggunakan ponsel sebelum tidur bisa membuatmu semakin sulit untuk tidur nyenyak. Membaca membuatmu lebih rileks dan santai.

(frp/up)

Berita Terkait