Jakarta -
Sudah sejak enam tahun lalu, Raditya Dika mengidap penyakit autoimun yang disebutnya menyerang kulit dan sendi-sendi. Namun, suami dari Anissa Aziza itu tidak menyebutkan jenis penyakit autoimunnya.
Menurut dokter keluarga praktisi kedokteran fungsional dr Novi Arifiani MKK Dipl ABRAAM, penyakit autoimun punya gambaran klinis yang sama dengan alergi. Reaksi atas penyakit autoimun yang menyerang sistem kekebalan sangat bergantung pada lokasi serangan.
"Hingga saat ini mungkin ada sekitar 150-an jenis penyakit autoimun yang dikenal mulai ujung rambut hingga kaki. Setiap penyakit punya reaksi, pencetus, dan penanganan yang berbeda. Dosis obatnya untuk tiap pasien juga kadang beda," kata dr Novi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum dari berbagai sumber, ada beberapa penyakit yang umum sudah diketahui yang ternyata termasuk autoimun, yaitu:
Hashimoto
Foto: Thinkstock
|
Penyakit Hashimoto sendiri merupakan gangguan pada kelenjar tiroid yang membuat fungsinya tidak maksimal, atau dalam beberapa kasus menjadi tidak aktif sama sekali. Gangguan pada produksi hormon tiroid ini memicu serangkaian gejala, termasuk kelelahan ekstrem dan gangguan metabolisme. Satu lagi efek penyakit Hashimoto adalah penambahan berat badan. Meski begitu, sebagian besar berat badan yang bertambah hanya air, dan bisa ditangkal dengan diet sehat.
Multiple sclerosis (MS)
Foto: thinkstock
|
MS adalah gangguan progresif yang terkait dengan kerja sistem imun. Sistem yang seharusnya bertugas menjaga tubuh, justru berbalik menyerang organ yang penting untuk kehidupan sehari-hari. Gangguan sistem imun ini merusak lapisan pelindung sistem saraf dan menyebabkan penurunan fungsi sel tersebut di otak dan tulang punggung. Akibatnya, koordinasi antara otak dan bagian tubuh lain terganggu.
Penyakit Graves
Foto: thinkstock
|
Penyakit Graves terjadi saat sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang merangsang kelenjar tiroid untuk melepaskan kelebihan hormon tiroid ke dalam darah (hipertiroidisme). Gejala penyakit Graves dapat berupa mata melotot serta penurunan berat badan, gugup, lekas marah, detak jantung yang cepat, kelemahan, dan rambut rapuh.
Myasthenia gravis (MG)
Foto: iStock
|
MG merupakan penyakit autoimun yang cukup langka yang dipicu karena ada kelainan di paut saraf dan otot. Bagian tersebut merupakan tempat di mana saraf mengirim sinyal ke otot untuk bergerak tapi hal ini tak terjadi karena imunitas menyerang reseptor atau penerima sinyal. Akibatnya tubuh pasien MG akan sulit mengendalikan otot-ototnya termasuk juga otot pernapasan yang vital.
Vaskulitis
Foto: thinkstock
|
Vaskulitis adalah penyakit yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak pembuluh darah dalam kelompok penyakit autoimun ini. Vaskulitis dapat memengaruhi organ apa pun, sehingga gejalanya sangat bervariasi dan dapat terjadi hampir di semua bagian tubuh.
Penyakit Hashimoto sendiri merupakan gangguan pada kelenjar tiroid yang membuat fungsinya tidak maksimal, atau dalam beberapa kasus menjadi tidak aktif sama sekali. Gangguan pada produksi hormon tiroid ini memicu serangkaian gejala, termasuk kelelahan ekstrem dan gangguan metabolisme. Satu lagi efek penyakit Hashimoto adalah penambahan berat badan. Meski begitu, sebagian besar berat badan yang bertambah hanya air, dan bisa ditangkal dengan diet sehat.
MS adalah gangguan progresif yang terkait dengan kerja sistem imun. Sistem yang seharusnya bertugas menjaga tubuh, justru berbalik menyerang organ yang penting untuk kehidupan sehari-hari. Gangguan sistem imun ini merusak lapisan pelindung sistem saraf dan menyebabkan penurunan fungsi sel tersebut di otak dan tulang punggung. Akibatnya, koordinasi antara otak dan bagian tubuh lain terganggu.
Penyakit Graves terjadi saat sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang merangsang kelenjar tiroid untuk melepaskan kelebihan hormon tiroid ke dalam darah (hipertiroidisme). Gejala penyakit Graves dapat berupa mata melotot serta penurunan berat badan, gugup, lekas marah, detak jantung yang cepat, kelemahan, dan rambut rapuh.
MG merupakan penyakit autoimun yang cukup langka yang dipicu karena ada kelainan di paut saraf dan otot. Bagian tersebut merupakan tempat di mana saraf mengirim sinyal ke otot untuk bergerak tapi hal ini tak terjadi karena imunitas menyerang reseptor atau penerima sinyal. Akibatnya tubuh pasien MG akan sulit mengendalikan otot-ototnya termasuk juga otot pernapasan yang vital.
Vaskulitis adalah penyakit yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak pembuluh darah dalam kelompok penyakit autoimun ini. Vaskulitis dapat memengaruhi organ apa pun, sehingga gejalanya sangat bervariasi dan dapat terjadi hampir di semua bagian tubuh.
(wdw/up)