Menanggapi kabar tersebut, Kementerian Kesehatan menyatakan telah mendapat laporan lengkapnya. Elsa awalnya dibawa ke bidan dengan keluhan panas. Sesak muncul sebagai akibat dari munculnya keluhan pertama.
"Sesuai diagnosa yang dibangun di lapangan, ini tidak ada hubungan langsung dengan asap. Awalnya dibawa ke bidan, kemudian puskesmas, lalu ke rumah sakit pratama," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono, Selasa (17/9/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elsa selanjutnya dirujuk ke RS Ar-Rasyid, Palembang, karena butuh penanganan lanjutan PICU (Pediatric Intensive Care Unit). Sayangnya Elsa sudah meninggal sebelum mendapatkan penanganan di PICU rumah sakit rujukan.
Menurut Anung, penanganan sudah sesuai standar untuk gangguan pernapasan. Asap karhutla mungkin menjadi pemicu, namun penanganan telah sesuai ketentuan. Standar serupa juga berlaku untuk pasien dengan ISPA atau infeksi pneumonia.
(kna/up)











































