Selina mengaku dirinya tidak ingin menjadi seorang pria transgender. Ia murni memang tidak suka payudara karena dinilai mengganggu aktivitasnya sejak remaja.
"Saya pikir benci ini tumbuh ketika payudara terasa semakin mengganggu misalnya waktu olahraga, yoga, atau berkuda. Rasanya tidak nyaman membuat punggung pegal, tidak ada untungnya," kata Selina seperti dikutip dari ABC, Jumat (20/9/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2012 Selina tidak berhasil mencari dokter bedah di Australia yang mau mengangkat seluruh payudaranya. Rata-rata dokter menolak karena tidak ada alasan medis yang membuat Selina dapat mengambil manfaat dari prosedur.
Hingga pada akhirnya baru-baru ini Selina pergi ke Florida, Amerika Serikat, untuk menemui satu dokter bedah yang bersedia.
Usai menjalani operasi Selina mengaku merasa lebih lega. Ia tidak merasa identitasnya sebagai wanita hilang.
"Saya ini wanita dan tidak punya payudara. Dada saya rata tapi saya tetap seorang wanita... hanya saja saya tipe wanita yang seperti ini," pungkasnya.
(fds/frp)











































