Berdasarkan data Nielsen dari survei Brand Health Tracking mengenai Formula Bayi dan Formula Lanjutan (IFFO) tahun 2015 lalu, 46% respondennya menyatakan kebutuhan mereka akan air khusus untuk melarutkan susu atau Makanan Pendamping ASI (MPASI. Sebanyak 65% di antaranya menyatakan bayi memerlukan air minum yang lebih natural dan alami.
Selain alasan tersebut, alasan lainnya adalah karena pencernaan bayi masih lemah sekitar 32% dan air minum memiliki peran penting untuk membantu tumbuh kembang bayi sebanyak 30%. Tumbuh kembang yang optimal diperlukan selama periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).
Wakil Sekretaris Jendral PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Fery Rahman, menyampaikan berdasarkan data dari WHO tahun 2003, kontaminasi makanan, termasuk air minum oleh agen mikroba adalah salah satu penyebab utama diare pada bayi dan anak kecil.
"Kemudian, panduan WHO tahun 2005 mengenai Nutrisi dalam Air Minum menyatakan bahwa kandungan mineral dari air mineral yang digunakan untuk melarutkan susu atau makanan pendamping ASI, secara signifikan dapat mengubah dan menambahkan kandungan mineral pada susu atau makanan pendamping ASI," ujar Fery, dalam keterangan tertulis, Jumat (27/9/2019).
Sementara itu, Head of Medical Kalbe Nutritionals, dr Muliaman Mansyur menjelaskan dalam konteks melarutkan susu atau makanan pendamping ASI, air demineral atau bebas mineral adalah air yang ideal digunakan sebagai pelarut. Hal itu karena air demineral tidak akan mengubah kemurnian nutrisi yang terkandung dalam komposisinya.
"Sedangkan melarutkan susu atau makanan pendamping ASI dengan air mineral, berpotensi meningkatkan kandungan mineralnya sehingga komposisi nutrisinya menjadi tidak sama lagi atau berubah. Dalam konteks air minum sehari-hari, air demineral atau bebas mineral sangat aman karena berbagai kandungan mineral yang dibutuhkan tubuh, juga dapat kita peroleh dari makanan yang kita konsumsi," ujar dr Muliaman.
Karena itulah, Kalbe Nutritionals bersama Morinaga Research Center Jepang menghadirkan inovasi air murni terbaru bernama Morinaga Heiko+ Water. Air murni yang bebas mineral dan bakteri, steril dan higienis diproses melalui 8 tahapan proses untuk menghasilkan kualitas air murni terbaik. Heiko+ Water juga telah memenuhi standard BPOM, SNI dan memiliki sertifikat halal LPPOM MUI.
Senior Group Business Unit Head For Kids Nutrition, Helly Oktaviana menjelaskan Kalbe Nutritionals bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggagas kampanye Dukung Kemurnian Nutrisi Anak Sejak Dini melalui pemilihan air yang tepat. Salah satunya denga air bebas mineral dan bakteri yang dapat digunakan sebagai pelarut susu atau makanan pendamping ASI
"Air bebas mineral ini diharapkan mampu melindungi nutrisi makanan anak dengan tidak merubah komposisi susu dan makanan pendamping ASI yang sudah dibuat sesuai dengan standar BPOM," ujarnya.
Helly menambahkan, umumnya dalam menyiapkan susu atau makanan pendamping ASI adalah melarutkannya dengan air kemasan atau keran dalam keadaan panas mendidih. Asumsinya adalah karena air panas mendidih mampu membunuh kuman, virus dan bakteri.
Padahal, menurut Helly, air panas mendidih yang dipanaskan terlalu lama, juga bisa meningkatkan kandungan mineral dalam air dan merusak kandungan nutrisi lainnya. Sebagai air murni dan steril, Morinaga Heiko+ Water, dapat melindungi nutrisi makanan anak dengan tidak merubah komposisi serta mudah melarutkan Susu atau Makanan pendamping ASI, dengan jaminan kualitas.
Menurut Helly, mperbedaan Heiko+ Water dengan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) lainnya ada pada proses produksinya. Selain mengikuti proses produksi sesuai dengan standarisasi, Morinaga Heiko+ Water melalui 4 tahapan lainnya untuk bisa menghasilkan kualitas air murni terbaik.
Mulai dari tahap Super Fine Reverse Osmosis, yaitu metode penyaringan partikel makro molekul baik protein, lemak dan karbohidrat, mikromolekul atau mineral dan ion lainnya. Kemudian tahap Ultra High Temperature (UHT), yaitu metode pemanasan dalam suhu yang tinggi dan waktu yang cepat untuk mencapai kondisi steril komersial.
Ketiga, tahap Aseptic Filling, air yang sudah steril, dikemas dalam kemasan aseptic atau steril. Terakhir, tahap Quality Check yang dilakukan oleh tiga pihak mencakup Hokkan, Kalbe Nutritionals, dan Morinaga Jepang.
Sejalan dengan gerakan Bebas Plastik yang sedang digalakkan masyarakat dan pemerintah, lanjut Helly, Morinaga Heiko+ Water turut mendukung penyusutan limbah plastik dengan kemasan botol yang bebas BPA (bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan botol dari plastik) dan bisa didaur ulang.
"Morinaga Heiko+ Water sebagai inovasi terbaru dari Kalbe Nutritionals dan Morinaga Research Center Jepang, hadir untuk mendukung Bunda Indonesia dalam memastikan asupan nutrisi terbaik untuk keluarga dan buah hati, untuk kelak bisa membangun generasi platinum," tutup Helly. (akn/akn)