Penyakit kaki gajah atau filiriasis merupakan penyakit infeksi yang bersifat menahun. Penyakit ini disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk. Oleh karena itu, filiriasis lebih rentan terkena masyarakat yang tinggal di daerah tropis. Di Indonesia sendiri terdapat 23 spesies nyamuk yang merupakan vektor filiriasis.
Prof dr Agnes Kurniawan, SpPark, PhD, ahli Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan bahwa cacing filaria ini hidup di saluran limfe. Dampaknya cacing akan menimbulkan kerusakan dan sumbatan.
Baca juga: Beragam Mitos dan Fakta Seputar Kaki Gajah |
"Saluran limfe ini ada juga di alat kelamin, sehingga bisa juga menimbulkan kelainan bengkak di alat kelamin," kata dokter Agnes pada detikcom, Jumat (27/9/2019).
Pada tahap awal, penderita penyakit kaki gajah akan mengalami gejala demam dan peradangan pada saluran getah bening. Muncul benjolan atau pembengkakan biasanya di area lipatan paha atau ketiak disertai rasa nyeri dan panas.
Jika sudah mencapai tahap kronik, akan terjadi pembesaran bagian tubuh lainnya. Tidak hanya pada tangan dan kaki, tapi juga bisa pada payudara dan buah zakar.
Dokter Agnes menyarankan pasien untuk segera mengobati penyakit kaki gajah sebelum memasuki tahap kronik. Penyakit kaki gajah ini bisa dicegah dan diobati dengan konsumsi obatan-obatan yaitu kombinasi DEC dan Albendazole.
Selain untuk mematikan cacing filaria, Albendazole juga dapat mematikan cacing di perut seperti cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, dan cacing cambuk.
(fds/fds)