Dokter ahli ongkologi, dr Walta Gautama, SpB(K), Onk, menjelaskan bahwa semakin terasa nyeri pada bagian tubuh yang tumbuh tumor, justru membuktikan bahwa benjolan itu bukanlah atau tidak akan berkembang menjadi kanker.
"Tumor jinak memang tidak menimbulkan rasa sakit atau nyeri. Tapi, semakin terasa sakit atau nyeri, maka tidak berpotensi sebagai kanker," jelasnya pada detikcom, Senin (30/9/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, umumnya kanker justru tidak menimbulkan rasa sakit ataupun nyeri. Meskipun sakit, hanya 1 persen kanker yang akan merasakannya.
dr Walta menjelaskan, rasa nyeri pada tumor payudara seperti kasus perempuan ini, merupakan ciri khas yang disebabkan karena gangguan hormonal.
"Kalo nyeri itu khas sekali karena gangguan hormonal. Benjolan pada payudara perempuan itu katanya sebesar bakso, ya kalo sampai lebih dari 2 sentimeter lebih baik diambil daripada berkelanjutan," ujarnya.
Seperti yang dikutip dari WebMD, fibroadenoma atau tumor jinak pada payudara ini yang paling sering terjadi. Tumor seperti ini umumnya memang tidak terasa nyeri ataupun sakit. Jika diraba, akan terasa bulat seperti bakso, padat, kenyal, dan dapat bergeser.
Kepada detikcom, dr Walta menegaskan bahwa mi instan bukan penyebab tumor. Hingga saat ini tidak ada yang tahu persis apa penyebab pasti tumbuhnya tumor karena bisa muncul sendiri begitu saja.
(up/up)











































