Faktanya menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 persentase perilaku merokok di kalangan remaja Indonesia terus meningkat dengan angka terakhir melihat ada sekitar 9,1 persen remaja merokok. Hal ini menjadikan Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat perokok muda tertinggi di dunia.
Menurut dr Amalia Usmaianti dari program Nusantara Sehat hal ini bisa terjadi karena faktor di lingkungan sang anak. Mulai dari keluarga yang membiarkan atau malah mencontohkan, hingga ajakan teman-teman.
"Saya lihat di lapangan mereka-mereka juga itu contoh dari keluarganya. Dari awal keluarga enggak memberitahu anak yang merokok itu ya susah karena pergaulan juga enggak baik," kata dr Amalia.
Hal serupa juga dikatakan oleh dr Rezki Tantular, SpP, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Menurutnya situasi pelajar demo sambil merokok sebagai hal yang menyedihkan.
"Iya, menyedihkan ya. Dampak lingkungan terhadap kebiasaan merokok. Ikut-ikutan teman," kata dr Rezki pada detikcom dan ditulis Selasa (1/10/2019).
Tobacco Atlas pada tahun 2015 menyebut Indonesia sebagai negara dengan perokok muda tertinggi dunia mengalahkan Papua Nugini, Rusia, dan China.
(fds/up)