"Rokok adalah faktor utama terjadinya serangan jantung atau stroke. Sebenarnya dia (perokok) enggak boleh senang, karena yang kena serangan jantung itu kan belum tentu sempat tertolong," ujar dr Vito A Damay, SpJP(K) pada detikcom, Selasa (8/10).
Dia menuturkan, sudah ada banyak pasien di rumah sakit yang mendapat paru-paru kronis akibat rokok. Bahkan banyak yang sulit disembuhkan. Ada pula yang terkena serangan jantung, lalu berujung pada gagal jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah orang bisa jadi menganggap enteng kebijakan BPJS agar tetap bisa leluasa merokok. Sebenarnya, lebih baik mencegah penyakit jantung yang bisa dimulai dari berhenti merokok.
Belum lagi, rokok juga memberi dampak pada perokok pasif yang menghirup asapnya. Akhirnya banyak orang berusia muda yang tidak produktif karena terus-terusan sakit.
"Bagaimana mereka mau produktif dan berkarya kalau isinya begitu? Kan enggak mungkin. Jadi mereka sebenarnya ngerusak diri sendiri," kata dr Vito.
![]() |
(up/up)












































