"Pipinya kenapa ngembang, kalau tanya kan pasti saya jawab. Nggak mungkin naik 4 kilogram, pipinya ngembang gitu. Emang nggak mungkin banget. Kenapa pipi saya begini? Jadi memang karena perawatan dan dalam proses penyembuhan," kata Via ditemui di Depok, Jawa Barat.
Via berharap dengan perawatan ini, dia tidak terlihat chubby saat tampil di depan kamera. Via juga menegaskan dirinya tidak menjalani operasi plastik atau oplas demi perbaikan penampilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ingin punya pipi tirus tanpa operasi sebetulnya bukan hal asing. Sedikitnya ada 3 jenis perawatan yang bisa mewujudkan harapan tersebut. Berikut penjelasannya.
1. HIFU
Dikutip dari healthline, High-intensity focused ultrasound (HIFU) mendapat izin dari Food and Drug Administration (FDA) pada 2014 untuk perawatan kosmetik. Prosedurnya mirip facial yang digunakan untuk face lift, mengencangkan kulit, serta body contour.
HIFU juga diterapkan untuk membuat kulit tampak lebih awet muda (rejuvenation). Penerapan HIFU diharapkan bisa memproduksi kolagen sehingga kulit tampak lebih kencang dan kenyal.
2. Setrika wajah
Metode ini menggunakan gelombang radio atau Radio Frequency (RF) untuk mengencangkan kulit kendur tanpa operasi. Dengan prosedur mirip facial, teknik ini membantu membuat pipi terlihat tirus tanpa operasi.
"Teknik ini mengencangkan kulit dari luar dan dalam. Di bagian luar, gelombang merangsang produksi kolagen sehingga kulit tampak kencang. Sedangkan dari dalam, teknik ini membantu menghancurkan lemak," kata dokter ahli bedah plastik Hardik Doshi dari Discreet Plastic Surgery dikutip dari The Healthy.
3. Jade roller
Jade roller adalah alat pijat wajah yang populer usai diunggah artis Agnes Monica dalam media sosialnya. Alat ini dipercaya bisa memperbaiki penampilan, salah satunya membantu pipi tak terlihat chubby.
"Facial rollers membantu mengurangi bengkak yang mengakibatkan wajah terlihat mengembang. Alat ini membantu mengurangi dan mengeluarkan cairan yang ditemukan di saluran limfa," kata dokter spesialis kulit Purvisha Patel, MD, dikutip dari Shape.
(fds/fds)











































