Tentunya di balik kesuksesan RSUD dr Iskak Tulungagung ini tidak terlepas dari tangan dingin direktur utamanya, yaitu dr Supriyanto, SpB, FINACS, MKes. Rumah sakit yang dipimpinnya dinobatkan jadi yang terbaik berkat konsep baru yang menerapkan prinsip low cost high quality lewat pengembangan aplikasi Public Safety Centre (PSC).
Pria kelahiran Tulungagung, 31 Januari 1964 ini ini merupakan dokter spesialis bedah yang mengemban tugas sebagai direktur utama RSUD dr Iskak Tulungagung sejak tahun 2014. Didampingi seorang istri dan empat orang anak, dr Supriyanto telah menyabet berbagai macam penghargaan selama kariernya sebagai seorang dokter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak boleh ada orang yang nggak bisa berobat karena nggak ada duit misalkan, nggak bolehdr Supriyanto, SpB, FINACS, MKes - Dirut RSUD Tulungagung |
Di tahun ini juga, RSUD dr Iskak Tulungagung di bawah kepemimpinan dr Supriyanto menyabet penghargaan sebagai The Inspiring and Innovative Hospital 2018 versi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). Dan masih banyak penghargaan lainnya.
Hingga akhirnya, kepiawaian dr Supriyanto dapat membawa RSUD dr Iskak Tulungagung menjadi rumah sakit terbaik di dunia versi International Hospital Federation (IHF) pada 8 November 2019 lalu.
Konsep barunya berfokus pada menajemen rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan yang aktif dengan memanfaatkan teknologi dan infomasi. Perpaduan antara manajemen Rumah Sakit Low Cost-High Quality dan prinsip Social Responsibility dengan Public Safety Centre (PSC) memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat setempat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Seluruh rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Tulungagung pun telah terintegarasi satu sama lain untuk melayani keadaan darurat seluruh masyarakat.
dr Supriyanto mengatakan bahwa seluruh masyarakat Tulungagung tidak perlu memikirkan biaya pengobatan, terutama pada keadaan darurat. Semua masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa perbedaan, baik peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) maupun tidak.
"Tidak boleh ada orang yang nggak bisa berobat karena nggak ada duit misalkan, nggak boleh," tegasnya beberapa waktu lalu.
(wdw/up)











































