Menurut dokter ahli penyakit dalam konsultan kardiovaskuler dr Eka Ginanjar, SpPD-KKV, FINASIM, FACP, alarm tak masalah jika digunakan sesekali. Namun sebaiknya jangan menjadi hal rutin.
"Suara yang keras menyebabkan seseorang terbangun dalam kondisi kaget dan berdebar. Peningkatan detak jantung berisiko mengakibatkan stroke. Apalagi pada orang berusia lanjut yang fungsi jantungnya menurun," kata dr Eka pada detikcom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk meminimalkan penggunaan alarm, dr Eka menyarankan melatih irama sirkadian di dalam tubuh. Irama sirkadian menjadi jam biologis tubuh yang menentukan saatnya bangun dan tidur.
Hasilnya, seseorang bisa langsung bangun jika waktunya tiba tanpa bantuan alarm. Menurut dr Eka, melatih irama sirkadian bisa dilakukan dengan menetapkan jadwal bangun dan tidur di waktu yang sama. Jadwal memungkinkan tubuh menghapal jam biologis sehingga bisa bangun dan tidur tepat waktu.
(up/up)











































