"Sudah ada laporan, baru satu. Sekarang kita lidik," ucap Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dadan Sudiantoro.
Terlepas dari perilaku cabul yang meresahkan tersebut, sperma merupakan bagian dari sistem reproduksi yang cukup banyak menyimpan fakta menarik. Dikutip dari Buzzfednews, berikut beberapa di antaranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sperma berbeda dengan cairan semen
Umumnya orang menyebut cairan putih yang dikeluarkan pria saat ejakulasi sebagai cairan sperma. Secara teknis tidak terlalu salah, karena di dalamnya memang terkandung sel-sel sperma atau tepatnya spermatozoa.
Namun cairan putih itu sendiri lebih tepat disebut semen, sedangkan istilah sperma merujuk pada sel-sel berbentuk kecebong atau kecambah yang berenang-renang dalam cairan semen, dan akan membuahi sel telur di dalam organ reproduksi wanita.
2. Cairan semen melindungi sperma
Fungsi cairan semen adalah melindungi dan menghantarkan sel sperma dalam menjalankan 'misi biologis'. Cairan semen memiliki sifat basa yang akan menetralkan sifat asam pada cairan vagina, sehingga sel sperma bisa bertahan hidup hingga mencapai sel telur.
Cairan semen juga menyuplai sumber energi dalam bentuk fruktosa sebagai bekal dalam 'perjalanan' panjang sel sperma menuju pembuahan.
Korban melaporkan aksi pelemparan sperma di Tasikmalaya ke polisi. Foto: Deden Rahadian |
3. Asalnya bukan cuma dari testis
Sel sperma memang diproduksi di testis, namun cairan semen berasal dari sedikitnya 3 bagian yang berbeda. Salah satunya adalah prostat yang membentuk cairan kaya enzim, protein, dan mineral. Selain itu, diproduksi juga oleh vesikel seminalis yang memberikan kandungan fruktosa sebagai sumber energi.
4. Nyaris tidak pernah habis
Sistem reproduksi laki-laki memproduksi sekitar 150 juta sel sperma dalam sehari. Itu berarti ada ribuan sel sperma terbentuk tiap detik.
5. Vasektomi tidak menghentikan produksi semen
Vasektomi atau pemandulan pada pria dilakukan dengan memotong atau mengikat vas deferens. Saluran ini dilalui sel sperma untuk bergabung dengan komponen cairan semen lainnya. Jadi saat tidak ada sel sperma, maka cairan semen tetap akan diproduksi dan dikeluarkan saat ejakulasi tanpa ada perbedaan yang kasat mata.
(up/up)












































Korban melaporkan aksi pelemparan sperma di Tasikmalaya ke polisi. Foto: Deden Rahadian