Saat seseorang mengalami gangguan pada jantungnya, pemasangan ring atau stent memang menjadi tindakan yang umum diterapkan. Berdasarkan penjelasan dokter ahli jantung dan pembuluh darah dr Vito A Damay, SpJP(K), MKesm FIHa, FICA, ada 3 kondisi yang menandakan perlunya pemasangan ring.
1. Mengalami serangan jantung
Serangan jantung adalah kondisi saat suplai darah ke otot dan organ pemompa darah berhenti. Meskipun terjadi sesaat, terjadi gangguan pada suplai nutrisi dan oksigen ini bisa berakibat fatal pada penderitanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Jantung koroner
Penyakit jantung koroner bisa ditandai dengan terjadinya sakit dibagian dada khas. Ini akan terasa semakin berat saat melakukan aktivitas fisik atau stres. Dengan pemasangan ring ini, bisa bantu melancarkan suplai darah ke jantung hingga pasien tidak lagi nyeri.
Jika sudah pasang ring, dr Vito menyarankan agar pasien rutin kontrol ke dokter. Ini dimaksudkan agar ada diskusi antara pasien dan dokternya untuk tidak menganggap enteng apalagi terlalu khawatir.
3. Lemah jantung
Kondisi lemah jantung ini bisa ditandai sesak nafas pada pasien dengan kegagalan fungsi jantung atau gagal jantung. Ring ini dipasang dengan tujuan untuk menurunkan risiko serangan jantung, memperbaiki aliran darah ke otot jantung, dan mempertahankan organ itu berfungsi dengan baik.
"Tapi dengan catatan, lemah jantungnya disebabkan penyempitan pembuluh darah koroner atau penyakit jantung koroner. Lemah jantung bisa juga akibat hal lain seperti penyakit katup jantung, hipertensi lama yang tidak diobati, atau infeksi virus, yang solusinya bukan pasang ring," kata dr Vito.
(up/up)











































