Sayangnya tak semua laundry bisa menerima pakaian yang telah berlumur dengan lumpur. Yanti Gultom yang juga sebagai pemilik salah satu laundry di Jakarta Timur mengatakan faktor kesulitan menjadi salah satu penyebabnya.
"Laundry juga gak bisa main masuk ke mesin, bercampur tanah itu gak bisa masuk mesin dan itu harus dicuci secara manual, soalnya ngerusak mesin," kata Yanti kepada detikcom, pada Kamis (02/01/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga yang memilih mencuci sendiri dengan air banjir seperti tampak di lokasi banjir Kalideres, Jakarta Barat. Foto: Uyung/detikHealth |
Namun demikian, Yanti memilih tetap melayani jasa cuci baju penuh lumpur. Alasannya, karena adanya hubungan dekat dengan beberapa korban banjir.
"Karena bercampur tanah itu nanti kerjaannya jadi berkali lipat. Kita harus bilas dulu dia, bilas sekali nggak cukup terus disikatin. Kalau kita menerima kan karena emang (kenal) dekat ya dengan korban banjir dan itu hanya sebagai bentuk membantu," tuturnya.
(up/up)












































