Faktor kekurangan air bersih dan lebih praktis jadi salah satu alasan para pengungsi untuk mencuci bajunya di laundry. Yanti Gultom yang juga pemilik salah satu laundry di Jakarta Timur mengakui bahwa ia mendapatkan orderan lebih banyak dari hari biasanya.
"Biasanya yang mereka butuhin yang mana (buat dilaundry), mereka bisa sendiri ya nyuci sendiri," kata Yanti Gultom, pada Kamis (02/01/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baju sekolah mungkin, baju yang pakaian kerja atau baju yang buat sehari hari sebelum surut banjirnya," lanjutnya.
Namun, perbedaan harga pun menjadi pertimbangan para pengungsi untuk mencuci bajunya di laundry.
"Soalnya kalau laundry itu kan semakin berat, semakin mahal. Apalagi yang bercampur tanah, harganya gak kan sama kaya yang biasa," tuturnya.
Harga jasa laundry di beberapa wilayah Jakarta adalah Rp 7 ribu per kilogram, namun untuk baju yang terkena lumpur bisa naik hingga dua kali lipatnya.
(up/up)











































