"Justru di hari ketiga ini kita all out dalam menurunkan tenaga kesehatan. Kita punya 11.000-an yang sudah siap terjun, ke lapangan maupun di rumah sakit yang menjadi pusat mereka saling berkoordinasi," ujarnya saat ditemui di gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (3/1/2020).
Para tenaga kesehatan ini disiapkan untuk mengatasi berbagai keluhan yang sudah mulai dirasakan para korban banjir, sesuai dengan yang diprediksikan sebelumnya oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbagai keluhan atau penyakit yang bermunculan pasca banjir seperti kelelahan, diare, hingga leptospirosis atau kencing tikus. Selain petugas kesehatan, air bersih juga mulai dipenuhi.
"Saya meninjau kesana langsung, kita koordinasikan sejak kemarin untuk segera dipenuhi. Bukan hanya bantuan air, tapi kita juga screening dan awasi sumber air seperti sumur yang tenggelam karena banjir itu kita bantu tinjau agar bisa digunakan kembali," tuturnya.
Saat disinggung soal waktu penyediaan posko banjir, Menkes Terawan mengatakan tak ada tenggang atau batasan waktu. Selama masih dibutuhkan akan terus beroperasi.
"Sampai tidak dibutuhkan lagi. Nggak ada itu tenggang waktu. Kita kan kerja tidak ada batasan waktu, selama masyarakat masih membutuhkan, silahkan," tegasnya.
(sao/up)











































