Saat dimintai konfirmasinya, Kapolres Purworejo AKBP Indra Kurniawan Mangunsong mengaku masih mengecek informasi tersebut. Pihaknya berencana memanggil petinggi Keraton Agung Sejagat dan perangkat desa yang nantinya akan dipertemukan dengan Pemda Purworejo.
Menanggapi hal ini, psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum, dari Motherhope Indonesia, menjelaskan ada beberapa hal yang umumnya menjadi pemicu kemunculan sekte, atau kerajaan baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan orang tersebut mengalami gangguan mental yang dinamakan psikosis, atau karena kepentingan tertentu. Misalnya untuk mendapatkan uang dan popularitas dengan cara instan," jelasnya saat dihubungi detikcom, Selasa, (14/1/2020)
Menurutnya, jika ini terjadi bukan karena gangguan mental, orang tersebut memiliki kemampuan persuasi yang sangat baik, dan memiliki kemampuan leadership (kepemimpinan) yang tidak ditempatkan pada hal yang tepat.
Ia pun menjelaskan banyaknya pengikut yang akhirnya masuk dalam lingkungan kerajaan atau sekte baru ini bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan pada orang tersebut.
"Biasanya orang orang yang mudah terpengaruh adalah orang orang yang kurang berpikir kritis. Bisa jadi karena faktor pendidikan, wawasan, atau karena memang tidak mampu berpikir kritis walaupun dengan pendidikan yang cukup," pungkasnya.
(naf/up)











































