Dalam tweet tersebut, Hanny menceritakan telah divonis mengidap skoliosis sejak tahun 2010, saat ia masih kelas 7 SMP.
"Awalnya aku nggak 'ngeh' kalo ada yang aneh sama punggungku, tapi temenku banyak yang bilang kalo jalanku miring," tulisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, setelah mengetahui resiko kelumpuhan jika mengambil tindakan operasi, mamanya pun menolak dan langsung mencari dokter lain. Sampai akhirnya, Hanny diberikan pilihan alternatif dengan menggunakan brace atau baju besi untuk membentuk tulangnya.
"Karena aku masih ada di masa pertumbuhan, aku disuruh pake brace dulu. Brace itu baju besi dan harus dipake 23 jam, cuma dilepas waktu mandi," lanjutnya.
Skoliosis yang dialami Hanny sudah masuk pada fase parah. Itu karena kemiringan tulang belakangnya sudah sampai 40 derajat. Ia harus merasakan sakit di punggung, bahu, tulang ekor hingga sering sesak napas.
Hingga saat ini, Hanny sudah menjalani operasi di dokter yang berbeda dan dirawat selama 12 hari. Namun, pasca operasi, tulang belakangnya tidak dapat kembali seperti normal. Tulangnya dipasang pen dan harus menggunakan alat lagi untuk menjaga bentuk tulangnya selama 3 bulan.
(sao/up)











































