Warga kota Wuhan, China tengah terisolasi di tanah mereka sendiri. Wabah virus corona yang mendunia membuat kota ini ditutup, akses warga sangat dibatasi.
Di tangah situasi mencekam, sejumlah video viral di media sosial menunjukkan kekompakan warga untuk saling menyemangati. Seruan 'Wujhan Jiayou!' menggelora di antar belantara gedung bertingkat, memecah keheningan malam.
Saling sahut, warga meneriakkan dua kata yang bermakna memberikan semangat. Psikolog Psikolog Ratih Zulhaqqi, MPsi, dari RaQQi - Human Development & Learning Centre menyebutnya sebagai social support.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin juga meningkatkan motivasi untuk terus berpikir positif bahwa senegatif apapun kondisinya, percaya saja kalau hidup dan mati itu ada di tangan Tuhan," kata Ratih, Selasa (29/1/2020).
Hingga kini, infeksi virus corona memang belum ada obatnya meski beberapa pasien dilaporkan sembuh dari sakitnya. Fokus menjaga dan memperbaiki daya tahan tubuh dalam situasi tersebut merupakan pilihan yang bijak dibanding selalu berpikir negatif dan saling menyalahkan.
"Nah dengan adanya saling menyemangati itu, mereka jadi saling mengingatkan satu sama lain," jelas Ratih.
(up/up)











































