Fakta-fakta DBD Vs Covid-19 yang Disinggung Menkes Terawan

Fakta-fakta DBD Vs Covid-19 yang Disinggung Menkes Terawan

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 09 Mar 2020 12:23 WIB
Fakta-fakta DBD Vs Covid-19 yang Disinggung Menkes Terawan
Foto: Menkes Terawan Agus Putranto (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Masalah kesehatan di Indonesia masih belum banyak yang terselesaikan. Salah satunya demam berdarah dengue (DBD) yang angka kasus penularan dan kematiannya cukup banyak dan terus bertambah.

Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, saat ini bahkan tengah fokus menangani kasus DBD di Kabupaten Sikka, NTT, yang memiliki korban meninggal terbanyak saat ini.

"Kalau ini tidak diatasi dengan baik, akan membuat hal yang tidak nyaman. Kita terlalu sibuk dengan corona. Inilah yang justru mematikan, bayangkan dalam berapa hitungan bulan dan hari," ucap Menkes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski kedua penyakit tersebut tidak bisa dibandingkan, berikut beberapa fakta DBD dan Covid-19 dihimpun dari berbagai sumber.

1. Jumlah kasus dan kematian

Pada bulan Januari 2020 lalu, terdapat 1.358 kasus DBD di Indonesia yang tersebar di 11 provinsi. Saat ini jumlahnya telah naik menjadi 2 ribu jiwa lebih.

ADVERTISEMENT

Kasus kematian DBD pun saat ini mencapai 31 jiwa dan terbanyak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Sementara untuk Covid-19, jumlah WNI yang positif tercatat sebanyak 6 orang. Hingga kini pasien tengah menjalani perawatan di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. Belum dilaporkan adanya kasus berat atau pasien meninggal.

2. Ketersediaan vaksin

Sebagai negara dengan kasus kedua DBD terbanyak di dunia, sudah ada uji klinis untuk vaksin dengue atau CYT-TDV yang disebut efektif. Vaksin tersebut bisa diberikan sebagai pencegahan DBD untuk mereka yang berusia 9-16 tahun.

Berbeda dengan virus corona Covid-19 yang masih terbilang baru, hingga kini belum ada vaksin untuk mencegah penularannya meski saat ini peneliti tengah berlomba menciptakan vaksin.

3. Cara pencegahan

Untuk mencegah DBD, masyarakat diimbau untuk menerapkan 3M Plus. Selain itu banyak trik-trik menghindari gigitan nyamuk dengan memakai pakaian terang atau penggunaan obat dan losion antinyamuk. Banyak juga yang menyebut agar menanam lavender dan serai untuk usir nyamuk.

Untuk virus corona Covid-19, para ahli menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dan meningkatkan imunutas tubuh agar tidak mudah tertular virus. Karena sifatnya yang menular melalui droplet, disarankan memakai masker bagi yang sakit. Dianjurkan juga agar selalu mencuci tangan minimal 20 detik untuk mengurangi paparan kuman dan virus yang ada di permukaan benda.




(kna/up)

Berita Terkait