WHO Pertimbangkan Risiko Penularan Virus Corona Secara Airborne

WHO Pertimbangkan Risiko Penularan Virus Corona Secara Airborne

Firdaus Anwar - detikHealth
Selasa, 17 Mar 2020 16:49 WIB
WHO Pertimbangkan Risiko Penularan Virus Corona Secara Airborne
WHO pertimbangkan penularan virus corona secara airbone. (Foto: Wisma Putra)
Jakarta -

Virus disebut airborne ketika bisa dengan mudah menyebar di udara dan menginfeksi orang-orang. Terkait hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah mempertimbangkan risiko virus corona COVID-19 bisa jadi airborne di situasi tertentu.

Virus corona hingga saat ini secara resmi disebut menular lewat droplet (percikan liur) penderita. Namun demikian menurut kepala unit penyakit zoonosis WHO, Dr Maria Van Kerkhove, ada kemungkinan virus juga bisa jadi airborne.

"Ketika Anda melakukan prosedur yang bisa menghasilkan aerosol seperti di fasilitas kesehatan, ada kemungkinan terjadi apa yang kami sebut proses berubahnya partikel menjadi aerosol. Artinya virus jadi lebih lama bertahan di udara," kata Dr Maria seperti dikutip dari CNBC, Selasa (17/3/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sangat penting bagi para tenaga kesehatan mengambil langkah pencegahan ekstra saat menangani pasien dan melakukan prosedur-prosedur ini," lanjutnya.

Menurut beberapa ahli, berapa lama virus corona bisa bertahan di udara tergantung dari kondisi suhu dan kelembapan.




(fds/up)

Berita Terkait